PUJILAH TUHAN!
Mazmur 148
Sudah berapa banyak ibadah Natal yang kita ikuti? Selain ibadah Natal di
gereja, ada juga ibadah Natal sekolah, kantor, organisasi, maupun keluarga.
Masih ada juga perayaan Natal yang akan berlanjut hingga bulan Januari.
Semuanya menghadirkan sukacita Natal yang penuh dengan puji-pujian kepada
Tuhan. Apakah kita turut memuji dan bersukacita, atau justru hanya menjadi
penonton yang mungkin mulai merasa
bosan karena telah mengikutinya selama bertahun-tahun?
Pemazmur menaikkan pujian
kepada TUHAN karena Dia bukan hanya menciptakan, tetapi juga memelihara segenap
ciptaan-Nya dengan penuh kasih. Dia memberikan
ketetapan yang tidak dapat dilanggar dan meninggikan tanduk kekuatan.
Dalam pujiannya, pemazmur mengajak seluruh alam untuk ikut memuji—bukan hanya
manusia, tetapi juga segala hewan dan tumbuhan, termasuk langit dan bumi—sebab
semuanya berada di bawah kekuasaan dan pengaturan TUHAN. Mengapa pemazmur
begitu bersemangat memuji TUHAN? Karena ia mengenal TUHAN dan
telah melihat perbuatan-perbuatan-Nya yang besar.
Dalam perayaan Natal tahun
ini, kita pun diajak untuk menaikkan puji-pujian kepada Tuhan. Jika kita
sejenak menoleh ke belakang, merenungkan kehidupan yang telah kita jalani selama satu tahun ini, melihat perjalanan hidup yang tidak selalu mudah, serta menemukan kehadiran Tuhan
di dalamnya, niscaya kita akan memuji Dia dengan penuh rasa syukur dan
sukacita. (Wasiat)
DOA:
Hatiku bersyukur, ya Tuhan, mulutku menaikkan
pujian karena semua
perbuatan-Mu yang besar dalam hidupku. Amin.